BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penalaran merupakan hal yang kita sering gunakan sehari hari di dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang terdekat baik keluarga maupun kerabat di tempat kuliah atau di kantor. Namun penulis akan menjelaskan pembahasan kali ini tentang penalaran yang penggunaanya kita gunakan di dalam bahasa kita sehari hari yaitu Bahasa Indonesia.Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akat terbentuk proposisi–proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan makalah kami ini yaitu :
1.
Untuk
memahami pengertian penalaran
2.
Untuk
memahami penalaran induktif
3.
Untuk
mengetahui ciri-ciri penalaran induktif
4.
Mnegetahui
jenis-jenis penalaran induktif
BAB II
2.2 PENALARAN INDUKTIF
Menurut Shurter dan Pierce
(dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan
yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus. Lalu menurut
Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses
berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan
tentang hal-hal yang khusus. Artinya, dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik
suatu kesimpulan.
Kesimpulan umum yang diperoleh
melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut
dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus
yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus. Aspek dari penalaran
induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam Shofiah, 2007 :15),
hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi menjadi dua macam, yaitu
generalisasi dan analogi.
2.3 Ciri-ciri Penalaran Induktif
- Terlebih
dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian,
menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan
terdapat di akhir paragraf
- Menemukan
Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas Kalimat utama paragraf
induktif terletak di akhir paragraf
- Gagasan
Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat
penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan
peristiwa-peristiwa khusus
- Kalimat
penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
Contoh
:
- Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
- Ikan
Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan
Semua hewan yang berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Cara
Penarikan Simpulan
2.4 JENIS-JENIS PENALARAN
Generalisasi
Proses penalaran berdasarkan
pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan
mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi dibuktikan
dengan data, contoh, statistic dll.
Contoh
:
- Orang yang menjadi
kader partai korupsi
- Orang yang menjabat
sebagai ketua umum partai korupsi
Generalisasi : Orang yang berkerja di partai korupsi
Jenis-jenis
generalisasi :
- Generalisasi
Tanpa Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi atas dasar penyimpulan yang telah diselidiki.
Contoh: data survey LSM
- Generalisasi
Dengan Loncatan Induktif
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari
sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh partai mendapat pendapatan dari hasil korupsi.
Analogi
Suatu proses penalaran
membandingkan sifat esensial yang mempunyai persamaan. Dengan asumsi tersebut
diasumsikan ada persamaan pula dalam hal lainya.
Ada 2 macam analogi,yaitu :
Analogi
Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan
bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada
persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif
Timnas
Indonesia lolos dalam semifinal piala asia dengan demikian timnas Indonesia
akan masuk piala dunia di tahun mendatang dengan berlatih setiap hari.
Analogi
Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan
atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu
yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena
ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan
hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh
analogi deklaratif
Deklaratif untuk
penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara
dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang
benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang salingberhubungan. Hal ini
terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalamkehidupan kita
sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan
jalan-jalanbecek. Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia. Dalam
kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai
berikut:
Sebab-Akibat
Sebab akibat ini berpola A
menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapatmenyebabkan B, C, D dan
seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang diaanggap
penyebabkadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal
ini, diperlukankemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan
penalaran. Hal ini akan terlihatpada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap
suatu akibat yang nyata.
Contoh
Belajar menurut
pandangantradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlh ilmupengetahuan. ‘Pengetahuan´ mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuanmemegang
peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang
memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.
Akibat-Sebab
Akibat sebab ini dapat kita
lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan
akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan
tetapidalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka
simpulan
Contoh
Dewasa ini kenakalan remaja
sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanya terlibat dalam
perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata
tajam.Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan
merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya perhatian dari
orang tua dan pengaruhmasyarakat, pengaruh televisi dan film cukup besar.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu
penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan
pada suatu akibat yang lain.
Contoh
Ketika pulang dari pasar, Ibu
Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain
jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak
ditampilkan yaitu hari hujan.
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Logika artinya bernalar; penalaran (reasoning) adalah proses mengambil simpulan (conclusion) dari bahan bukti atau petunjuk (evidence) yang ada. Cara menarik simpulan bisa dilakukan dengan dua cara, yakni penarikan simpulan secara langsung dan penarikan simpulan secara tidak langsung. Salah nalar (fallacy) ialah gagasan, perkiraan atau simpulan yang keliru atau sesat. Salah nalar terjadi karena kita tidakmengikuti tata carapemikiran dengan tepat. Telaah atas kesalahan itu membantu kita menemukan logika yang tidak masuk akal dalam tulisan atau karangan. Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi. Dalam penalaran induktif ini terdapat tiga jenis penalaran, yaitu generalisasi, anologi, dan hubungan kausal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar