BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana atau media untuk menyampaikan
maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Sebagai mahluk sosial manusia
tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Manusia perlu berinteraksi dan
berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Manusia sebagai makluk sosial bersifat dinamis, selalu membutuhkan hubungan
sosial dengan manusia lainnya
Kata
serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak bahasa lewat
pemakai pasti akan terjadi serap-menyerap kata. Dengan adanya proses penyerapan
akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh asing. Peminjaman ataupun
penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti dilatar belakangi oleh berbagai
macam faktor.Yang biasanya mengalami perubahan proses peyerapan adalah bunyi
bahasa dan kosa kata
Bahasa
Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan dari
bahasa-bahasa daerah maupun dari bahasa asing , seperti bahasa
Sansekerta, baahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Belanda,
ataupun bahasa Inggris. Masukan unsur bahasa asing tersebut sejalan
dengan history bangsa tentunya.
Berawal
dari bahasa sansekerta yang datang bersamaan dengan dengan ajaran hindu budha
di Indonesia, kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses penjajahan
bangsa Belanda. Setelah penjajahan masa Belanda usai adalah masa perdagangan
antara bangsa timur tengah dengan bangsa Indonesia dan proses keagamaan yang
menyebabkan terjadinya penyerapan bahasa Arab.
Yang
terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor yang
begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa inggris.Karena hal-hal
yang telah dikemukakan tersebut dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas
tentan penulisan unsur serapan, kaedah penuliasan ejaan berdasarkan pedoman
EYD, dan contoh-contoh kata serapan.
Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
A.
Apakah
yang di maksud kata serapan ?
B.
Bagaimana
kata Serapan dalam bahasa Indonesia?
C.
Apa saja
contoh unsur serapan?
D.
Bagaimana
penyerapan istilah asing?
E.
Bagaiamana
macam dan sumber bentuk serapan?
F. Bagaiamana kaidah penyesuaian
ejaan unsur bahasa asing?
G. Apakah dampak dari penggunaan kata –
kata serapan bagi bangsa Indonesia?
C. Tujuan Penulis
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk
mengetahui
tentang kata serapan.
B. Untuk
mengetahui tentang kata serapan dalam bahasa Indonesia.
C. Memberikan pengetahuan kepada
masyarakat tentang beberapa contoh kata-kata serapan dalam
Bahasa Indonesia
D. Untuk
mengetahui tentang penyerapan istilah asing
E. Untuk
mengetahui bahimana macam dan sumber bentuk serapan.
F. Untuk mengetahui tentang
kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing?
G. Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari
penggunaan kata–kata serapan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing
yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya
secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan
kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan
adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata
serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan
dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.
B.
Kata Serapan dalam bahasa Indonesia
Asal Bahasa
|
Jumlah Kata
|
Arab
|
1.495 kata
|
Belanda
|
3.280 kata
|
Tionghoa
|
290 kata
|
Hindi
|
7 kata
|
Inggris
|
1.610 kata
|
Parsi
|
63 kata
|
Portugis
|
131 kata
|
Sanskerta-Jawa Kuna
|
677 kata
|
Tamil
|
83 kata
|
Dalam
perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain,
seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa
asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu
kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia,
baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah
yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini terpenuhi, yaitu :
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini terpenuhi, yaitu :
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya
1. Kata Serapan Masuk Ke Dalam Bahasa
Indonesia Dengan 4 Cara Yaitu :
Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
Cara Adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
2. Cara Adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
Contoh :
Pluralization > pluralisasi
Acceptability > akseptabilitas
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
Contoh :
Pluralization > pluralisasi
Acceptability > akseptabilitas
3. Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :
Overlap > tumpang tindih
Try out > uji coba
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :
Overlap > tumpang tindih
Try out > uji coba
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang
Di
samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata
yang utuh. Kata seperti standardisasi,
implementasi, dan objektif diserap secara utuh di
samping kata standar, implemen, dan objek.
Pedoman
EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa
kaidah yang berlaku misalnya c
di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k
(cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi),
q menjadi k (aquarium menjadi akuarium,
frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor),
ph menjadi f (phase menjadi fase,
physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran
asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is,
-ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah
unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih sering kali dilakukan oleh
para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas
lebih banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.
Cara
menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan . Umumnya
kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur
bahasa – bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya
pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu
kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja
Satu
hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap
unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat
kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah
bahasa kita.
C. Contoh Unsur Serapan:
NO
|
Kata Serapan
|
Kata
|
Asal
|
NO
|
Kata Serapan
|
Kata
|
Asal
|
Asing
|
Baku
|
Bahasa
|
Asing
|
Baku
|
Bahasa
|
||
1
|
Actor
|
Aktor
|
Inggris
|
26
|
Absent
|
Absen
|
Belanda
|
2
|
Allergy
|
Alergi
|
Inggris
|
27
|
Accu
|
Aki
|
Belanda
|
3
|
Access
|
Akses
|
Inggris
|
28
|
Agent
|
Agen
|
Belanda
|
4
|
Acting
|
Akting
|
Inggris
|
29
|
Album
|
Album
|
Belanda
|
5
|
Ballpoint
|
Bolpen
|
Inggris
|
30
|
Altaar
|
Altar
|
Belanda
|
6
|
Check
|
Cek
|
Inggris
|
31
|
Bak
|
Bak
|
Belanda
|
7
|
Detail
|
Detil
|
Inggris
|
32
|
Barak
|
Barak
|
Belanda
|
8
|
Dilemma
|
Dilema
|
Inggris
|
33
|
Balsem
|
Balsem
|
Belanda
|
9
|
Disco
|
Disko
|
Inggris
|
34
|
Bandiet
|
Bandit
|
Belanda
|
10
|
Dose
|
Dosis
|
Inggris
|
35
|
Batterij
|
Batere
|
Belanda
|
Selain
kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau
imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai
dengan bentuk dasarnya.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele - [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni - [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele - [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni - [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.
-aat (Belanda) menjadi –at
Advokaat advokat
plaat pelat
-age menjadi –ase
Percentage persentase
Etalage etalase
-al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al
structural,
structureel structural
formal,
formeel formal
-ant menjadi -an
Accountant akuntan
Informant informan
-archy, -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy,
anarchie anarki
oligarchy,
oligarchie oligarki
-ary, air (Belanda) menjadi -er
complementary,
complementair komplementer
primary, primair primer
-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi
-asi, -si
action, actie aksi
publication, publicatie publikasi
-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris
menjadi –il
matereel materiil
morel moril
-ein tetap ein
Casein kasein
Protein protein
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika
logic, logica logika
phonetics, ponetiek fonetik
ic (nomina) menjadi ik
electronic elektronik
statistic statistik
-ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi -is
electronic, electronisch elektronis
economical, economisch ekonomis
-ile, -iel menjadi -il
percentile,
percentiel persentil
mobile,
mobiel
mobil
-is, -isme (Belanda) menjadi –isme
modernism,
modernisme
modernisme
communism,
comunisme
komunisme
-ist menjadi -is
publicist
publisis
egoist
egois
-ive, -ief (Belanda) menjadi -if
descriptive,
descriptief
deskriptif
demonstrative,
demonstratief
demonstratif
-logue menjadi -log
catalogue
katalog
dialogue
dialog
-logy, -logie (Belanda) menjadi –logi
technology,
technologie
teknologi
physiology,
pysiologie
fisiologi
-loog (Belanda) menjadi –log
analoog
analog
epiloog
epilog
-oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
homonoid,
homonoide
homonoid
anthropoid,
anthropoide
anthropoid
-oir(e) menjadi -oar
trotoir
trotoar
repertoire
repertoar
-or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir
director,
directer
direktur
inspector,
inspecteur
inspektur
-or tetap -or
dictator
dictator
corrector
corektor
-ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
university,
universiteit
universitas
quality,
kwaliteit
kualitas
-ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
structure,
struktuur
struktur
premature,
prematuur
premature
D.
Penyerapan Istilah Asing
Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan
istilah asing, yang bersifat internasional, melalui proses penyerapan dapat
dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi.
a. Istilah
serapan yang di pilih lebih cocok karena konotasinya
b. Istilah
serapan yang di pilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya.
c. Istilah
serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah
Indonesia trlalu banyak sinonimnya.
Istilah Asing
|
Istilah Indonesia yang
Dianjurkan
|
Istilah Indonesia yang dijauhkan
|
Anus
Faeces
Urine
|
Anus
Feses
Urine
|
Lubang pantat
Tahi
Kencing
|
Amputation
Decibel
Lip rounding
Marathon
Oxygen
Chemistry
|
Amputasi
Decibel
Labialisasi
Marathon
Oksigen
Kimia
|
Pemotongan(pembuangan) anggota badan
Satu ukuran kekerasan suara
Pembundaran bibir
Lari jarak jauh
Zata asam
Ilmu urai
|
Dysentery
Energy
Horizon
Narcotic
|
Disentri
energi
Horizon
Narkotik
|
Sakit murus;berak darah;mejan
Daya;gaya;tenaga;kekuatan
Kakilangit;ufuk cakrawala
Madat;obatbius;candu;opium;
dadah;ganja
|
E. Macam Dan Sumber Bentuk Serapan
Istilah
yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan.
Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada
bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan pertimbangan
1.
Konteks situasi dan ikatan kalimat
2.
Kemudahan belajar bahasa
3.
Kepraktisan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris yang
pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam
bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan
ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.
Misalnya:
Bound
morpheme
morfem terikat
Clay
colloid
koloid lempung
Clearance
volume ruang bakar
Subdivision
subbagian
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
1. Unsur pinjaman yang belum
sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock.
Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya
masih menbikuti cara asing.
2. Unsur pinjaman yang pengucapan
dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia nya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
3. Unsur yang sudah lama terserap
dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
Bahasa Indonesia telah menyerap
berbagai unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing
Sansekerta ,Arab,Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Ø
Baku Tidak Baku
o
apotek :
apotik
o
atlet
: atlit
o
atmosfer : atmosfir
o
aktivitas : aktifitas
Dalam perkembangannya, bahasa
Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah
(lokal) maupun bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab, Portugis, dan Belanda.
F. Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur
Bahasa Asing
Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
1. -al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :
· national menjadi nasional
· rationeel, rational menjadi rasional
· normaal,
normal menjadi normal
2.(Sansekerta) menjadi s- contoh :
· cabda menjadi sabda
· castra menjadi sastra
3.oe- ( Yunani) menjadi e- contoh :
· oestrogen menjadi estrogen
· oenology menjadi enology
4.kh- (Arab) tetap kh- contoh
:
· khusus tetap menjadi khusus
· akhir tetap menjadi akhir
5.oo (Inggris) menjadi u contoh :
· cartoon menjadi kartun
· proof menjadi pruf
G. Dampak dari
penggunaan kata – kata serapan.
Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat
menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan
kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai
kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya.
Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal
lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata
“discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
·
Menjadikan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
·
Kecintaan
masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa
daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut
dengan unsur serapan.
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia.
B.
Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita
seharusnya lebih mencintai Bahasa Indonesia. Walupun, dalam komunikasi
sehari-hari kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa
Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik,
dan pembimbing, diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap
Bangsa Indonesia kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka
Bahasa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar