Makalah Bahasa Indonesia Tentang Kata Serapan



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

            Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana atau media untuk menyampaikan maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Manusia perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makluk sosial bersifat dinamis, selalu membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya
Kata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak bahasa lewat pemakai pasti akan terjadi serap-menyerap kata. Dengan adanya proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh asing. Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti dilatar belakangi oleh berbagai macam faktor.Yang biasanya mengalami perubahan proses peyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata
Bahasa Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami serapan dari bahasa-bahasa daerah maupun dari bahasa  asing , seperti  bahasa Sansekerta,  baahasa Arab,  bahasa Portugis,  bahasa Belanda, ataupun  bahasa Inggris. Masukan unsur bahasa asing tersebut sejalan dengan history bangsa  tentunya.
Berawal dari bahasa sansekerta yang datang bersamaan dengan dengan ajaran hindu budha di Indonesia, kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan proses penjajahan bangsa Belanda. Setelah penjajahan masa Belanda usai adalah masa perdagangan antara bangsa timur tengah dengan bangsa Indonesia dan proses keagamaan yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahasa Arab.
Yang terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor yang begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa inggris.Karena hal-hal yang telah dikemukakan tersebut dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentan penulisan unsur serapan, kaedah penuliasan ejaan berdasarkan pedoman EYD, dan contoh-contoh kata serapan.          






B.       Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
      A.    Apakah yang di maksud kata serapan ?
      B.     Bagaimana kata Serapan dalam bahasa Indonesia?
      C.     Apa saja contoh unsur serapan?
      D.    Bagaimana penyerapan istilah asing?
      E.     Bagaiamana macam dan sumber bentuk serapan?
      F.      Bagaiamana kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing?
      G.    Apakah dampak dari penggunaan kata – kata serapan bagi bangsa Indonesia?

 C.     Tujuan Penulis
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
      A.    Untuk mengetahui tentang kata serapan.
      B.     Untuk mengetahui tentang kata serapan dalam bahasa Indonesia.
      C.     Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang beberapa contoh kata-kata        serapan dalam Bahasa Indonesia
      D.    Untuk mengetahui tentang penyerapan istilah asing
      E.     Untuk mengetahui bahimana macam dan sumber bentuk serapan.
      F.      Untuk mengetahui tentang kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing?
      G.    Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kata–kata serapan.







BAB II
PEMBAHASAN

 A.    Pengertian Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.

B.    Kata Serapan dalam bahasa Indonesia

Asal Bahasa
Jumlah Kata
Arab
1.495 kata
Belanda
3.280 kata
Tionghoa
290 kata
Hindi
7 kata
Inggris
1.610 kata
Parsi
63 kata
Portugis
131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna
677 kata
Tamil
83 kata
            Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti bahaa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata sepeerti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.      

       Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini terpenuhi, yaitu :
a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya         
b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya         
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia   terlalu banyak sinonimya
1.         Kata Serapan Masuk Ke Dalam Bahasa Indonesia Dengan 4 Cara Yaitu :        
Cara Adopsi 
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh : supermarket, plaza, mall
2.         Cara Adaptasi  
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia      
Contoh :        
Pluralization > pluralisasi 
Acceptability > akseptabilitas      
3.         Penerjemahan  
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia       
Contohnya : 
           Overlap > tumpang tindih   
           Try out > uji coba    
4.         Kreasi    
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.   
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.          
Contoh :        
Effective > berhasil guna   
           Spare parts > suku cadang  
            Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.
            Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k (aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase menjadi fase, physiology menjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is, -ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas lebih banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian  kata serapan . Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa – bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja
            Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan khazanah bahasa kita.




C. Contoh Unsur Serapan:
NO
Kata Serapan
Kata
Asal
NO
Kata Serapan
Kata
Asal
Asing
Baku
Bahasa
Asing
Baku
Bahasa
1
Actor
Aktor
Inggris
26
Absent
Absen
Belanda
2
Allergy
Alergi
Inggris
27
Accu
Aki
Belanda
3
Access
Akses
Inggris
28
Agent
Agen
Belanda
4
Acting
Akting
Inggris
29
Album
Album
Belanda
5
Ballpoint
Bolpen
Inggris
30
Altaar
Altar
Belanda
6
Check
Cek
Inggris
31
Bak
Bak
Belanda
7
Detail
Detil
Inggris
32
Barak
Barak
Belanda
8
Dilemma
Dilema
Inggris
33
Balsem
Balsem
Belanda
9
Disco
Disko
Inggris
34
Bandiet
Bandit
Belanda
10
Dose
Dosis
Inggris
35
Batterij
Batere
Belanda
           
                           Selain kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a -         [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab -               [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele -             [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini -            [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super -          [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni -              [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo -          [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub -              [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans -          [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi -         [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.

            Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement. 
       -aat (Belanda) menjadi –at
Advokaat                                                          advokat
plaat                                                                  pelat
       -age menjadi –ase
Percentage                                                        persentase
Etalage                                                              etalase
       -al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al
structural, structureel                                     structural
formal, formeel                                                formal
       -ant menjadi -an
Accountant                                                       akuntan
Informant                                                          informan
       -archy, -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy, anarchie                                            anarki
oligarchy, oligarchie                                       oligarki
       -ary, air (Belanda) menjadi -er
complementary, complementair                   komplementer
primary, primair                                     primer    
       -(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si
action, actie                                             aksi
publication, publicatie                          publikasi
       -eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi –il
matereel                                                   materiil
morel                                                        moril
       -ein tetap ein
Casein                                                      kasein
Protein                                                     protein
       -ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika
logic, logica                                             logika
phonetics, ponetiek                               fonetik
       ic (nomina) menjadi ik
electronic                                                elektronik
statistic                                                    statistik
      -ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi -is
electronic, electronisch                         elektronis
economical, economisch                      ekonomis
       -ile, -iel menjadi -il
percentile, percentiel                                       persentil
mobile, mobiel                                          mobil
       -is, -isme (Belanda) menjadi –isme
modernism, modernisme                                 modernisme
communism, comunisme                                 komunisme
       -ist menjadi -is
publicist                                                           publisis
egoist                                                               egois
       -ive, -ief (Belanda) menjadi -if
descriptive, descriptief                                    deskriptif
demonstrative, demonstratief                         demonstratif
       -logue menjadi -log
catalogue                                                         katalog
dialogue                                                          dialog
       -logy, -logie (Belanda) menjadi –logi
technology, technologie                                  teknologi
physiology, pysiologie                                    fisiologi
       -loog (Belanda) menjadi –log
analoog                                                            analog
epiloog                                                                        epilog
       -oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
homonoid, homonoide                                    homonoid
anthropoid, anthropoide                                 anthropoid
       -oir(e) menjadi -oar
trotoir                                                              trotoar
repertoire                                                         repertoar
       -or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir
director, directer                                             direktur
inspector, inspecteur                                       inspektur
       -or tetap -or
dictator                                                            dictator
corrector                                                          corektor
       -ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit                                     universitas
quality, kwaliteit                                             kualitas
       -ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
structure, struktuur                                          struktur
premature, prematuur                                      premature

D. Penyerapan Istilah Asing

       Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan istilah asing, yang bersifat internasional, melalui proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi.
      a.    Istilah serapan yang di pilih lebih cocok karena konotasinya
      b.   Istilah serapan yang di pilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
      c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia trlalu banyak sinonimnya.








Istilah Asing
Istilah Indonesia     yang
Dianjurkan
Istilah Indonesia yang dijauhkan
Anus
Faeces
Urine
Anus
Feses
Urine
Lubang pantat
Tahi
Kencing
Amputation
Decibel
Lip rounding
Marathon
Oxygen
Chemistry
Amputasi
Decibel
Labialisasi
Marathon
Oksigen
Kimia
Pemotongan(pembuangan) anggota badan
Satu ukuran kekerasan  suara
Pembundaran bibir
Lari jarak jauh
Zata asam
Ilmu urai
Dysentery
Energy
Horizon
Narcotic
Disentri
energi
Horizon
Narkotik
Sakit murus;berak darah;mejan
Daya;gaya;tenaga;kekuatan
Kakilangit;ufuk cakrawala
Madat;obatbius;candu;opium;
dadah;ganja

E. Macam Dan Sumber Bentuk Serapan

            Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan. Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan pertimbangan
           1.      Konteks situasi dan ikatan kalimat
           2.      Kemudahan belajar bahasa
           3.      Kepraktisan.
       Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris yang pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.

Misalnya:
Bound morpheme                   morfem terikat
Clay colloid                             koloid lempung
Clearance                                volume ruang bakar
Subdivision                             subbagian

            Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa  daerah maupun dari bahasa asing seperti  Sansekerta,   Arab, Portugis,  Belanda, atau Inggris.  
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia  dapat dibagi atas dua golongan besar.
1. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih menbikuti cara asing.
2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia nya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
3. Unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
           Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasa asing Sansekerta ,Arab,Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain.
           Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum  Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.           
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
  Ø  Baku Tidak Baku
   o   apotek     : apotik
   o   atlet         : atlit
   o   atmosfer  : atmosfir
   o   aktivitas   : aktifitas
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab, Portugis, dan Belanda.

F. Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing   

Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
1. -al, eel, -aal (Belanda) menjadi -al, contoh :
·   national menjadi nasional
·   rationeel, rational menjadi rasional
·   normaal, normal menjadi normal
2.(Sansekerta) menjadi s- contoh :
    ·   cabda menjadi sabda
    ·   castra menjadi sastra
3.oe- ( Yunani) menjadi e- contoh :
·   oestrogen menjadi estrogen
·   oenology menjadi enology


 4.kh- (Arab)  tetap kh- contoh :
·   khusus tetap menjadi khusus
·   akhir  tetap menjadi akhir
5.oo (Inggris) menjadi u contoh :
·   cartoon menjadi kartun
·   proof menjadi pruf

G.    Dampak dari penggunaan kata – kata serapan.

Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut.
          1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
           Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
            ·         Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
            ·         Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
       Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut dengan unsur serapan.
       Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

B. Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

Blogroll

Recent Posts